Minggu, 18 Januari 2015

RESENSI KUMPULAN CERPEN "CINTA BRONTOSAURUS"

EKPLOITASI KREATIF PENGALAMAN PRIBADI

 Hati-hati yang gak beli buku tapi pinjem doing bisa dikutuk jadi celana dalam, lho.. He..he! cerpen ini karangan Raditya Dika pengarang buku kambing Jantan yang bego, tolol, tetapi tetep kontemplatif. 

 Cuplikan kalimat yang menghiasi awal dan akhir buku ini sudah menunjukkan kalau buku itu ditulis oleh seorang penulis dengan rasa humor yang tinggi tetapi lugu. Membaca buku ini ibarat menelusuri pengalaman nyata yang kocak, konyol, tetapi juga penuh renungan dari seorang anak muda bernama Raditya Dika. Cinta Brontosaurus adalah kumpulan cerpen pengalaman pribadi Raditya Dika seorang pengarang muda berbakat dengan karyanya yang khas. Kumpulan cerpen ini karyanya yang kedua setelah Kambing Jantan. Judul tersebut diambil dari judul salahsatu cerpen dari kumpulan cerpen ini. Seperti buku pertamanya, Kambing Jantan, kumpulan cerpen ini merupakan kisah nyata penulis, bedanya, pada karya pertamanya dia menggunakan format diary sementara pada karya kedua ini dengan format cerpen. 

 Tema yang diangkat dari 13 cerpen dalam kumpulan cerpen ini cukup bervariasi. Kekhasan tema yang dipilih dalam kumpulan cerpen ini adalah pemilihan tema yang unik yang tidak biasa dipilih oleh pengarang lain. Kisah cinta kucing, operasi kuku cathengan, mobil balas dendam, merupakan tema-tema unik yang tidak disentuk oleh pengarang lain. Mulai dari mobilnya yang bisa balas dendam, pertama kali nembak cewe, masuk operasi karena cathengan, kisah lucunya tentang kolor, putus cinta dengan pacarnya, sakit dirantau. Kesamaan dari seluruh tema yang diangkat adalah cara penyikapan yang optimis terhadap semua kejadian. Semua pengalaman sedih, senang atau lucu selalu dibahas dengan semangat optimis. 

 Plot yang digunakan penulis kebanyakan menggunakan alur mundur. Dari kejadian dikelas, temannya ngomong gak suka anak kecil, penulis mengingat dan menceritakan peristiwa yang dialaminya dengan anak kecil di Perth tempat dia homestay. Dari deskripsi kebiasaan ayahnya membeli celana dalam, penulis ingat dan menceritakan pengalaman lucunya waktu TK berkaitan dengan celana dalam. 

 Meskipun kocak, nilai – nilai disisipkan secara eksplisit dalam berbagai cerpennya. Misalnya, pada cerpen Cinta Brontosaurus dia mengkritik cinta orang dewasa yang banyak tuntutan agama harus sama, harus punya pekerjaan tetap, harus bisa membuat nyaman dan sebagainya. Orang dewasa banyak pertimbangan dalam bercinta. Seharusnya dalam mencintai itu tidak banyak pertimbangan dan tuntutan. Pada cerpen dibalik jendela, dia mengungkapkan sebesar apapun masalh kita orang lain akan tetap berjalan maju. Tidak ada yang memahami dan banyak lagi. Masalah yang dihadapi harus ditangani sendiri. Pada kantong ajaib dia memberikan makna mencintai adalah dapat menerima apa adanya dan bukan menuntut orang yang kita cintai menjadi seperti yang kita inginkan. Karakter tokoh aku yang disajikan pengarang konsisten pada semua cerpen. Tokoh aku yang tergambar dalam keseluruhan cerpen adalah slengean, humoris, konyol, tapi hangat dalam bergaul. Penggambaran watak tokoh dilakukan melalui kekuatan dialog dan narasi pengarang. 

 Gaya bahasa pada kumpulan cerpen sangat segar, sesuai dengan sasaran pembacanya. Pilihan kata khas cuek – kulitnya item langsat, kalo senyum kayak ngelempar lembing tepat pada dada gue, bule berbicara seperti orang kumur-kumur gak bisa disaring kuping, seperti habis digampar pakai linggis giginya habis. Sistha meskipun cemberut masih cantik. Beda dengan pito meskipun ketawa tetep aja kayak baru kesiram air panas. Rumus cinta saya adalah X + Mak Comblang = Y. Gaya bahasanya kocak habis. Bentukan bentukan kata yang tak lazim banyak dijumpai. Misalnya diperlakukan melanggar perikemobilan, wajahnya lebih mementeri, umat mobil dan masih banyak lagi bentukan baru yang tak lazim 

 Kumpulan cerpen ini layak dibaca para remaja yang ingin mendapat hiburan sekaligus belajar menyikapi hidup secara arif. Seperti harapan pengarangnya, buku ini ditulis untuk mengajak pembaca selalu tertawa sambil merenungi pengalaman hidup yang dialami. Kalau mau tertawa sambil belajar hidup, bacalah dan renungkan kumpulan cerpen ini. Cocok untuk remaja yang sedang mencari jati diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar